Contoh Puisi Anak

GIGI

Waktu itu gigiku goyang
seperti gempa bumi, dan ibu
mengajakku ke dokter gigi.
Petugas loket pendaftaran
bilang gigiku dicabut jam dua
ternyata bukan dan itu jam
setengah tiga. Aku melihat
gigiku yang dicabut begitu
putih mekar seperti melati.
Dan rasanya mau tumbuh jadi
gigi orang dewasa dan aku
menunjukkan gigiku yang ompong
ke teman-teman. Mereka tertawa
seperti suara beruang. Aku lalu
membuka kembali perpustakaanku

GADIS YANG MENCINTAI SI BURUK RUPA

Di hutan yang sangat aneh
salju turun di bulan Juni
dan sebuah istana, dihuni
barang-barang antik.
Mereka bisa bicara. Di dalam
keanehan itu bersembunyi seorang
buruk rupa egois. Ia dikutuk penyihir.
Mereka tidak memberitahu itu pada
seorang gadis bernama Bella
semacam rahasia di buku diari.
Bella berambut secoklat bola mata
ibuku. Dia gadis yang suka membaca
seperti buruk rupa. Mungkin karena itu
mereka jatuh cinta. Si buruk rupa memiliki
perpustakaan besar, dengan buku seperti
bintang-bintang kecil di langit. Mereka berdansa
di aula besar dan luas. Bella bercerita
tentang ayahnya yang mengajarinya berdansa,
tentang Bella yang sering menginjak
sepatu ayahnya. Tapi tiba-tiba
sekelopak kegembiraan jatuh.

GEMBIRA

Aku ingin selalu bergembira:
Seakan gembira buku Neil Gaimanku sampai
Seakan gembira diajak ke kebun binatang
Seakan gembira jalan-jalan ke paris
Seakan gembira punya baju baru
Seakan gembira berulang tahun
Seakan gembira tulisan masuk koran
Seakan gembira punya kamar sendiri
Seakan gembira punya teman baru
Seakan gembira film baru datang
Seakan gembira punya banyak uang
Seakan gembira naik bianglala
Seakan gembira menonton tivi besar
Seakan gembira dikasih boneka beruang
Seakan gembira lihat naga minum air es
Seakan gembira kelinci melompati rumput
Seakan gembira mencubit pipi teman
Seakan gembira aku sudah sehat
Seakan gembira melukis tembok kamar
Seakan gembira kuku dihias kutek
Seakan gembira menaiki kapal nelayan.

Comments

Popular posts from this blog

Puisi Samudra yang Luas

Puisi Samudera